Mati dan itu terjadi lagi

Ada yang sementara diam
Ada yang sementara tertawa kekeh
Sementara yang lain saling memeluk rindu
Gelap, sunyi betul-betul terasa

Sungguh sebuah tamparan yang luar biasa
Memaksa angin menepuk dada
Membekukan segala denyut jantung
Mati, mati dan itu terjadi lagi

Sementara di sudut ruang
Ritme puisi sedang memaksa berlantun indah
Jangan memaksa
Jangan tertawa
Santai saja
Sepertinya syair sedang berduka

Mari sama-sama memeluk
Untuk sadar dan kita akan pulang bersama
Setelah semua selesai

Komentar

Postingan populer dari blog ini

STRATIFIKASI SOSIAL

Ranjangku Sebagai Saksi Pelempiasan Nafsu Mimpiku.

Kata Yang Bakar Menyala