Postingan

STRATIFIKASI SOSIAL

Gambar
Sumber: Nesabamedia  Pengertian stratifikasi sosial Stratifikasi berasal dari kata stratum yang artinya adalah lapisan sedangkan sosial artinya masyarakat. Jadi menurut asal katanya stratifikasi sosial adalah lapisan masyarakat. Secara umum stratifikasi sosial dapat diartikan sebagai penggolongan masyarakat ke dalam kelas-kelas yang disusun secara bertingkat. Gejala penggolongan masyarakat yang bersifat hierarki vertikal berakibat timbulnya kelaskelas sosial sehingga muncullah istilah kelas sosial atas (upper class), kelas sosial menengah (middle class), dan kelas bawah (lower class). Stratifikasi sosial terjadi karna ada sesuatu yang dihargai dalam masyarakat. Setiap masyarakat akan selalu mempunyai penghargaan tertentu terhadap hal-hal tertentu. Penghargaan yang lebih tinggi terhadap hal-hal tertentu itu, akan menempatkan individu yang memilikinya pada kedudukan yang lebih tinggi juga. Apabila suatu masyarakat lebih menghargai kekayaan maka mereka yang lebih banyak memiliki kekayaan

Ringkasan Materi Sosialisasi

Gambar
          Sumber foto: Pelajaran.co.id                                                                            RINGKASAN MATERI SOSIALISASI KELAS X10              oleh Gordianus Jenaru  1. Pengertian sosialisasi   Sosialisasi dapat diartikan sebagai sebuah proses seumur hidup yang berkenan dengan bagaimana individu mempelajari cara-cara hidup serta norma dan nilai sosial yang terdapat dalam kelompoknya agar dapat berkembang menjadi pribadi yang dapat diterima oleh kelompoknya. Ada beberapa pengertian sosialisasi menurut beberapa ahli:   • Charlote Buhler Sosialisasi adalah proses yang membantu individu belajar dan menyesuaikan diri, bagaimana cara hidup dan berpikir kelompoknya agar dia dapat berperan dalam kelompoknya.  • Peter L. Berger Sosialisasi suatu proses ketika seorang anak belajar menjadi seorang anggota yang berpartisipasi dalam masyarakat.  • Bruce J. Cohen Sosialisaisi adalah proses-proses manusia mempelajarai tata cara kehidupan dalam masyarakat untuk memeroleh kepri

Pecahan Rindu

Gambar
  Cinta itu telah memecahkan dirinya menjadi kepingan perpisahan. Darinya sebuah rindu mulai terbangun lalu   dise tubuhinya sebuah rasa. Bercerita tentang perjalanan hingga pelukan-pelukan di musim lalu. Hangat di dada perlahan panas menarik angan. Lalu dipeluknya musim terakhir.   Pada malam dingin angin hadir menusuk jemari. Remas-remas rasa menarik kain Bercerita di balik selimut Kalau saja bukan karena lagu rindu. Maka tak kembalinya musim lalu.

Bagian 1; Alasan laki-laki kadang tak masuk akal untuk sebuah cinta

Gambar
Mimpi itu telah mengantarnya untuk segera kembali pulang. Mendengar bunga palsu yang katanya hidup di tangan gadis itu dan harum bagai mawar yang tak berduri. Sungguh suguhan itu pujian yang tak masuk di akal. Tercengang tak mengerti tentang sebuah arti dari sebuah bahasa dunia yang sangat beragam. Tak mengerti pada sebuah arti segala tindakan. Membuat teriakan itu makin menggelar mengusir segala hening yang menjadi saksi. Kemudian pergi. Lamaran itu dimulai ketika lelaki itu memasuki ruang gadis itu bersama keluarga menanti. Di sana seorang gadis sedang menantinya sejak baskara menampakan bayangnya pada bahu bukit. Sebuah pilihan waktu yang cukup aneh dari lazimnya. Yang tau tentang sebuah maksud itu adalah hanyalah kedua pasangan tersebut. Semua itu atas inisiatif  dari calon suami gadis itu.  Yang katanya ia cerdas membaca sebuah kehidupan.  Jadi istri baginya haruslah seperti ayam bagi suami dan anak. Berkokok sebelum fajar tiba. Agar anak dan sumai kelak senantiasa dapat merasakan

Kata Yang Bakar Menyala

Gambar
Menyala terang Mematahkan segala semangat aksara Hangus hingga menjadi debu Hancur lebur badannya Tanda matinya sebuah peradaban Sungguh dan itu terlalu kejam Kebodohan yang tak pernah berpikir Kapan mengertinya? Ini dunia butuh konsep untuk hidup Sedang di hadapan tungku Engkau masih dengan bahagia mempertonton kebodohan. Terang kan wajahmu Dengan kata yang bakar lalu menyala Sorot cahayanya terangi wajahmu Bagaimana dengan otakmu? Masih sehat kan Sejuta kata ingin kembali  Merindukan ingatanmu  Yang ternyata sudah mati  di hadapan tungku

Sobekan Kertas di Angin Malam

Gambar
Dinding itu terlihat kusam Lapisannya telah tersobek beberapanya Sobekan itupun telah menghilang Demikian pernik yang tertempel pun pergi Sementara waktu  sudah menunjukan pukul malam Tidur belum mulai Apalagi waktu menuju pagi Waktunya masih lama Namun lipatan kamar terlihat berantakan Ada dinding yang roboh Kata-katanya terputus Makna tak lagi dapat ditarik Kemanakah dia pergi Mungkin bersama angin malam Atau penerang tungku di dapur Ini goresan syair Atas sobekan kertas di angin malam itu Hancur Lebur Yang tak lagi indah sisinya

Puan Aku Ingin Mengajakmu Untuk Berkenalan Dengan Keluarga Besar Malam

Gambar
Kepada Puan Malam ini kembali hadir Sementara engkau tak lagi di sisi Bagaimana saya menjawabnya kepada malam, Puan? Angin malam terus berlalu Menengok engkau hadir Tapi nyatanya lagi, malam ini engkau tak ada! Puan sungguh begitu ego untuk hadir Puan masih ingin sendiri pada setiap sudut ruang. Tuan pun demikian jadinya. Tuanpun malu pada malam yang mengejek Bersama angin lalu yang hadir Dirinya membawa bintang dan rembulan Mereka ingin mengenalimu Hadirlah Puan mereka sejak lama ingin mengenalmu Kapan hadir Puan? Tuan juga rindu padamu Rindu senyumu Juga pelukanmu semalam lalu yang masih membekas Hadirlah Puan, jagat malam   ingin mengenalmu Aku juga ingin mengajakmu untuk berkenalan Dengan keluarga besar langit malam foto pribadi Gordi  Jenaru